Berhubungan saat Haid, Awas! Ini Bahaya yang Bisa Timbul
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berhubungan saat haid pada pasangan suami istri menurut ilmu kesehatan memiliki beberapa dampak positif seperti proses haid menjadi lebih cepat selesai, mengurangi sakit kepala yang diakibatkan oleh proses haid, hingga mengurangi kram pada perut.
Namun, selain berdampak positif, berhubungan saat haid juga memiliki dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dan berpotensi terkena penyakit tertentu.
Berikut beberapa bahaya yang mungkin ditimbulkan saat berhubungan badan ketika wanita sedang haid.
1. Risiko Penyakit Menular Seksual
Bahaya berhubungan badan saat haid yang pertama adalah berisiko terkena penyakit menular seksual. Berbagai jenis penyakit menular seksual ini di antaranya adalah sifilis, gonore, hingga AIDS.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa peningkatan risiko terkena penyakit menular seksual terjadi melalui darah hasil menstruasi yang disebabkan hilangnya sumbatan lendir serviks (protective barrier).
Selama menstruasi, terjadi peningkatan pH alkali vagina dan lonjakan tingkat estrogen dan progesteron. Hal tersebut membuat bagian sekitar vagina dipenuhi pertumbuhan mikroba patogen sehingga meningkatkan risiko terinfeksi.
2. Risiko Peningkatan Aliran Darah Menstruasi
Namun, selain berdampak positif, berhubungan saat haid juga memiliki dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dan berpotensi terkena penyakit tertentu.
Berikut beberapa bahaya yang mungkin ditimbulkan saat berhubungan badan ketika wanita sedang haid.
1. Risiko Penyakit Menular Seksual
Bahaya berhubungan badan saat haid yang pertama adalah berisiko terkena penyakit menular seksual. Berbagai jenis penyakit menular seksual ini di antaranya adalah sifilis, gonore, hingga AIDS.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa peningkatan risiko terkena penyakit menular seksual terjadi melalui darah hasil menstruasi yang disebabkan hilangnya sumbatan lendir serviks (protective barrier).
Selama menstruasi, terjadi peningkatan pH alkali vagina dan lonjakan tingkat estrogen dan progesteron. Hal tersebut membuat bagian sekitar vagina dipenuhi pertumbuhan mikroba patogen sehingga meningkatkan risiko terinfeksi.
2. Risiko Peningkatan Aliran Darah Menstruasi